Jumat, 16 Oktober 2015

salafus shalih

Bismilahirrahmanirahim…..
Assalamulaikum warahmatullahiwabarakatuh…..
Alhamdulilahirrobbilalamin wassolattuwassalamu ‘ala asyroffil anbiyaiwalmursalin wa’alaalihi wasohbihi ajma’in ammaba’du .

sebuah kalimat pembuka yang biasa dipakai untuk ceramah / pidato islami….. kalimat tersebut baru q searching , q paste untuk mengawali sebuah rangkaian kata yang q buat di malam ini ……tepat malam senin 17 agustus 2015 ….ya besok adalah hari ulang tahun negara kita. Kita patut untuk menghormati pahlawan2 yang telah memperjuangkan kemerdekaan di negara kita dan ikut memeriahkan dirgahayu RI ke 70 . tetapi  tidak harus berlebihan contoh nya pesta miras nonton dangdut tawuran ya pokoknya hal 2 yg negatif harus kita hindari…oia ada jeda lama dalam pembuatan blog ku akir2 ini blog terakir bulan mei tentang masjid mujahidin …..berarti ada 1 kali cerita cuti yg belum q bagikan.  

Cuti kemarin biasa 2 saja karena memang waktu itu waktu puasa jadi lebih ke banyak ibadah

nya dari pada lain2nya. Oia sedikit cerita ada pengalaman menarik yang q rasakan kemarin,,,waktu itu q main kerumah si mbah bersama ibu q. ya seperti biasa menjenguh si mbah ,kebetulan disitu ada pak dhe saya yang rumahnya bengkulu , q uda lama gak ketemu sama dia uda lama mungkin 6 tahun lebih ,,,,pak dhe saya sosok religius dia sudah haji dan punya anak yang sukses semuanya . pada waktu itu kita terlibat dalam peerbincangan yang sangat mengasikkan kita ngomong tentang bisnis pekerjaan dan juga agama ,sampai pada titik obrolan terakir dia mengajakku untuk menghadiri pengajian atau trawih bersama di sebuah pondok di cepu ,q sangat setuju dan q mengiyakan, q ijin dengan temenku kalo gak bisa ikut trawih seperti biasa , jam telah menunjukan 16.30 dan q sudah siap untuk berangkat bersama pak de dan pak lek q,,,perjalanan kita aman hingga akhirnya sampai lah dipondok pesantren namanya q lupa dideket komplek pertamina.




Kita mulai masuk pondok hingga akhirnya q merasa kok sepi sekali disini ternyata santrinya pada libur atau pulang kampung , diriku mulai terdiam ada perasaan sejuk damai slama disitu tidak ada musik atau gambar yang dipajang , waktu berbuka telah tiba hingga akhirnya kita segerakan untuk berbuka , setelah itu kita shalat magrib , nah saat itulah sepertinya Allah memberikan petunjuk memberikan kenikmatanNya dimana q merasakan bahwa shalat seperti inilah yang diajarkan oleh rasulullah SAW,

 q merasa tenang khusyuk dan bisa menikmati nikmatnya shalat itu seperti apa ,,,setelah magrib q istirhat dan q lanjutkan makan atau buka sebentar ,, setelah itu q lanjut ke sholat trawih dan q merasa inilah shalat yang diajarkan rasulullah…..banyak perbedaan nya yaitu kaki selalu nempel  dengan sampingnya ketika berjamaah,  tidak ada salam2 an ketika habis salat ,tidak ada tambahan salawat ketika habis per dua rakaat trawih dan tentunnya tidak ada salat ngebut atau cepat… dan itu semua ada dalilnya yaitu :

 Hadits dengan lafadz ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shohihnya (433) dari shahabat Anas bin Malik -radhiallahu Ta’ala ‘anhu-, dan dalam riwayat Al-Bukhary (723), dengan lafazh:

سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلاَةِ”Luruskan shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya meluruskan shaf termasuk menegakkan sholat.Anas bin Malik radhiallahu’anhu dan Asy Sya’bi mengatakan:

كان أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم إذا تلاقوا تصافحوا وإذا قدموا من سفر تعانقوا

“para sahabat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika saling bertemu mereka bersalaman, dan jika mereka datang dari safar mereka saling berpelukan”
Mengenai perintah thuma’ninah disebutkan dalam hadits ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammemerintahkan kepada orang yang “ngebut” shalatnya untuk mengulangi shalatnya. Dalilnya sebagai berikut,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَرَدَّ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – عَلَيْهِ السَّلاَمَ فَقَالَ « ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ » فَصَلَّى ، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ » . ثَلاَثًا . فَقَالَ وَالَّذِى بَعَثَكَ بِالْحَقِّ فَمَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِى . قَالَ « إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ ، ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِى صَلاَتِكَ كُلِّهَا »

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika masuk masjid, maka masuklah seseorang lalu ia melaksanakan shalat. Setelah itu, ia datang dan memberi salam pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau menjawab salamnya. Beliau berkata, “Ulangilah shalatmu karena sesungguhnya engkau tidaklah shalat.” Lalu ia pun shalat dan datang lalu memberi salam pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau tetap berkata yang sama seperti sebelumnya, “Ulangilah shalatmu karena sesungguhnya engkau tidaklah shalat.” Sampai diulangi hingga tiga kali. Orang yang jelek shalatnya tersebut berkata, 

Demi yang mengutusmu membawa kebenaran, aku tidak bisa melakukan shalat sebaik dari itu. Makanya ajarilah aku!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengajarinya dan bersabda,
Jika engkau hendak shalat, maka bertakbirlah. Kemudian bacalah ayat Al Qur’an yang mudah bagimu. Lalu ruku’lah dan sertai thuma’ninah ketika ruku’. Lalu bangkitlah dan beri’tidallah sambil berdiri. Kemudian sujudlah sertai thuma’ninah ketika sujud. Kemudian bangkitlah dan duduk antara dua sujud sambil thuma’ninah. Kemudian sujud kembali sambil disertai thuma’ninah ketika sujud. Lakukan seperti itu dalam setiap shalatmu.” (HR. Bukhari no. 793 dan Muslim no. 397).

adalah manhaj salaf ….Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Sebaik-baik manusia adalah pada masa ku ini (yaitu masa para Sahabat), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi’ut Tabi’in). Demikian juga yang dikatakan oleh para ulama bahwasannya yang dimaksud dengan salaf adalah para sahabat. Disini kita diajarkan untuk berpedoman qur’an dan sunnah  dan golongan tersebut yang termasuk masa2 terbaik yang berpegang teguh quran dan sunah .mungkin itu dulu sedikit ceritanya…..

apabila ada salah kata saya minta maaf..wassalamulaikum warahmatullahiwabarakatuh..